VIETNAM
·
Bentuk Negara
Bentuk
Negara Vietnam adalah Negara Kesatuan, Administrasi
pemerintahan dibagi ke dalam 58 propinsi dan 5 munisipal. Ke-58 propinsi Vietnam adalah:
1.
An
Giang
2.
Bac
Giang
3.
Bac
Kan
4.
Bac
Lieu
5.
Bac
Ninh,
6.
BaRiaVungTau
7.
Ben
Tre
8.
BinhDinh
9.
BinhDuong
10.
BinhPhuoc
11.
Binh
Thuan
12.
Ca
Mau
13.
Cao
Bang
14.
Dak
Lak
15.
Dak
Nong
16.
Dien
Bien
17.
Dong
Nai
18.
Dong
Thap
19.
Gia
Lai
20.
Ha
Giang
21.
Ha
Nam
22.
Ha
Tinh
23.
Hai
Duong
24.
Hau
Giang
25.
Hoa
Binh
26.
Hung
Yen
27.
Khanh
Hoa
28.
Kien
Giang
29.
Kon
Tum
30.
Lai
Chau
31.
Lam
Dong
32.
Lang
Son
33.
LaoCai
34.
Long
An,
35.
Nam
Dinh,
36.
Nghe
An,
37.
Ninh
Binh,
38.
Ninh
Thuan,
39.
Phu
Tho,
40.
Phu
Yen,
41.
Quang
Binh,
42.
Quang
Nam,
43.
Quang
Ngai,
44.
Quang
Ninh,
45.
Quang
Tri,
46.
Soc
Trang,
47.
Son
La,
48.
Tay
Ninh,
49.
Thai
Binh,
50.
Thai
Nguyen,
51.
Thanh
Hoa,
52.
ThuaThienHue,
53.
Tien
Giang,
54.
Tra
Vinh,
55.
Tuyen
Quang,
56.
Vinh
Long,
57.
Vinh
Phuc, dan
58.
Yen
Bai
Sementara itu,
ke-5 munisipal Vietnam
tersebut adalah: Can Tho, Da Nang, Ha Noi, Hai Phong, dan Ho Chi Minh City[1].
Nama Resmi :
Republik Sosialis Vietnam
ibukota : Hanoi
bentuk pemerintahan : Republik sosial
kepala negara : Presiden
kepala pemerintahan : Perdana Mentri
bahasa nasional : Bahasa Vietnam
lagu kebangsaan : Tien quan ca
agama : Buddha, Khonghucu, dan Taoisme
mata uang : Dong
penduduk : Vietnam(90%), cina, muong, meo, thai, khemer, man, cam (10%)
ibukota : Hanoi
bentuk pemerintahan : Republik sosial
kepala negara : Presiden
kepala pemerintahan : Perdana Mentri
bahasa nasional : Bahasa Vietnam
lagu kebangsaan : Tien quan ca
agama : Buddha, Khonghucu, dan Taoisme
mata uang : Dong
penduduk : Vietnam(90%), cina, muong, meo, thai, khemer, man, cam (10%)
·
Sistem
Pemerintahan
Jika dilihat berdasarkan letak geografis, Vietnam masih berada dalam satu
wilayah dengan Indonesia, yaitu terletak di benua Asia bagian tenggara. Negara
Vietnam memiliki nama resmi nan cukup panjang. Republik Sosialis Vietnam atau
Công Hòa Xã Hôi Chù Nghîa Viêt Nam. Negara ini menjadi negara nan berada di
ujung timur Semenanjung Indochina. Sinkron dengan namanya, republik, sistem
pemerintahan Vietnam pun demikian.
Sistem pemerintahan Negara Vietnam dapat diinterpretasikan sebagai
republik sosialis nan semi-presidensiil, di mana Presiden menjadi kepala
negaranya dan perdana menteri menjadi kepala pemerintahan. Negara ini memiliki
sistem partai tunggal dalam pemerintahannya. Pemegang kekuasaan di negara ini
hanya satu partai politik, yaitu Partai Komunis. Dengan kata lain, sistem
pemerintahan seperti ini tak mengizinkan pihak atau partai lain ikut serta
dalam berbagai proses pembangunan negara. Undang-undang dasar nan digunakan
ialah undang-undang dasar Vietnam nan terbaru[2].
Sistem pemerintahan
Vietnam termasuk Parlementer, yang Hakekatnya,
eksekutif Vietnam adalah organ eksekutif yang dimiliki National Assembly
(NA). Organ eksekutif ini terdiri atas Perdana Menteri (PM), deputi PM, para
menteri, serta sejumlah anggota lainnya. Kecuali PM, seluruh organ eksekutif
tidak melulu harus menjadi anggota NA. PM bertanggung jawab kepada NA, dan
melapor kepada kepada SC dan presiden. Peran PM di Vietnam mirip dengan
peran-peran PM di negara yang menganut sistem parlementer umumnya. Di sisi
lain, Presiden Vietnam adalah kepala negara serta mewakili rakyat Vietnam baik
secara internal maupun eksternal. Presiden bertugas menjaga konstitusi,
panglima tertinggi angkatan perang, dan ketua dewan pertahanan dan keamanan
negara[3]
Parlemennya adalah Unikameral
(National Assembly)
National Assembly (NA) adalah representasi tertinggi rakyat
Vietnam. Fungsi utamanya ada 3 yaitu:
1. Memproduksi
legislasi,
2. memformulasikan
kebijakan luar negeri dan domesti yang vital,
3. melaksanakan pengawasan tertinggi atas seluruh
kegiatan negara.
NA adalah joint-session. Sehari-hari, NA dijalankan oleh Standing
Committee (SC). Akibatnya, kinerja NA hampir identik dengan apa yang
dilakukan oleh SC ini. Presiden dapat mengusulkan pemberhentian, pengajuan,
bagi wakil presiden, PM, ketua mahkamah agung. Presiden juga dapat
memproklamasikan keadaan perang, amnesti, mobilisasi umum, dan keadaan darurat
di suatu wilayah negara. Pada 1992, negara Vietnam telah menyetujui sebuah
konstitusi negara nan baru. Konstitusi baru ini menggantikan konstitusi lama
nan telah berjalan sejak 1975. Konstitusi baru di Vietnam dimulai setelah
perang Vietnam berakhir. Pada saat itu, komunisme menjadi isu primer nan
mengakibatkan terjadinya perang Vietnam. Hingga perang usai, isu mengenai
komunis tetap lekat pada sistem pemerintahan Vietnam. Peran komunis dalam
sistem pemerintahan Vietnam menjadi penting. Komunis kembali diikutsertakan
dalam semua aspek pemerintahan Vietnam, ornamen-ornamen pemerintahan, hingga
masyarakat sipil. Hanya sebuah organisasi politik nan bekerjasama dan didukung
oleh partai komunislah nan mendapatkan izin buat mengikuti pemilihan.
Selebihnya, tidak. Hal seperti itu rasanya cukup buat menggambarkan betapa
pentingnya peranan partai komunis di negara Vietnam[4].
·
Sistem pemilu
negara vietnam
Presiden dipilih oleh NA dari antara anggotanya sendiri untuk masa tugas
5 tahun dan Pasal 6 undang-undang negara
ini menyebutkan bahwa "Rakyat mempergunakan kekuasaan negara melalui
wakilnya di Majelis Permusyawaratan dan Dewan Perwakilan Rakyat, nan bertugas
mewakili keinginan dan aspirasi rakyat. Para wakil rakyat ini dipilih oleh
rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat."
Anggota Majelis Permusyawaratan Vietnam dipilih langsung melalui sebuah
pemungutan suara demokratis seperti di Indonesia. Semua warga negara nan sudah
berusia 18 tahun atau lebih, apa pun etnisnya, jenis kelaminnya, kelas
sosialnya, agama dan kepercayan, taraf pendidikan, serta pekerjaannya berhak
menggunakan hak pilih. Adapun orang-orang nan tak dapat menggunakan hak pilih
ialah mereka nan tak waras dan mereka nan hak memilihnya dicabut secara hukum.
Masyarakat berusia di atas 21 tahun berhak mencalonkan diri sebagai kandidat
dalam pemilu.Tiga forum pemilihan generik telah didirikan buat mengelola
pemilihan. Di taraf pusat terdapat Dewan Pemilu, di taraf provinsi dan kota
terdapat Komite Pemilu, nan bertanggung jawab mengelola jalannya pemilihan
umum. Ada juga Komisi Pemilu nan bertanggung jawab mengawasi jumlah orang nan
menggunakan jumlah suaranya.
Kini, terdapat 500 anggota Majelis Permusyawaratan pada sistem
pemerintahan Vietnam nan terpilih melalui pemilihan parlemen tahun 2011. Mereka
akan bertugas selama 5 tahun. terlepas dari kritikan para pihak asing, sangat
jelas terlihat bahwa Majelis Permusyawaratan menjadi lebih berkuasa di
tahun-tahun belakangan ini. Pemilu 2011 syahdan dilaksanakan dengan cara nan
adil, absah secara hukum, dan demokratis sehingga dapat dianggap sukses. 62
juta rakyat (sekitar 99,51%) menggunakan hak pilihnya[5].Vietnam
menggelar pemilu setiap lima tahun sekali yang diawali dengan pelaksanaan
kongres partai pada Januari. Kongres ini untuk menentukan posisi kepemimpinan
utama partai dan sebagai wadah untuk mendiskusikan strategi ekonomi sosial
negara pada dekade ke depan. Adapun parlemen, setelah anggotanya terpilih,
bertugas mengesahkan pemerintah baru.
·
Lembaga Negara
Vietnam memiliki sebuah forum nan berperan sebagai perumus undang-undang
pemerintah. Forum tersebut bernama Majelis Nasional Vietnam (National Assembly
of Vietnam). Forum ini memiliki kedudukan nan lebih tinggi dibandingkan dengan
forum eksekutif dan yudikatif. Anggota dari majelis ini holistik berasal dari
Majelis Nasional.
Lembaga pemerintahan lain di Vietnam nan juga memiliki kekuasaan
tertinggi, yaitu Mahkamah Agung Rakyat (Supreme People's Court of Vietnam).
Forum ini memiliki kekuasaan paling tinggi dalam bidang hukum. Meskipun
demikian, forum ini bertanggung jawab terhadap Majelis Nasional. Mahkamah Agung
Rakyat Vietnam membawahkan forum berupa Pengadilan Kotamadya Propinsi,
Pengadilan Daerah Vietnam, dan Pengadilan Militer Vietnam. Holistik ornamen
krusial dalam sistem pemerintahan Vietnam harus berjalan dengan seizin atau di
bawah kendali partai komunis.
Kongres Nasional ialah organisasi paling tinggi di Vietnam. Arah dan
kebijakan pemerintahan diputuskan di dalam Kongres Nasional, nan dilaksanakan
setiap lima tahun sekali. Komite Pusat dipilih oleh Kongres Nasional. Para
delegasi memberi hak suara terhadap kebijakan-kebijakan dan kandidat-kandidat.
Setelah keputusan ratifikasi diambil di Kongres Nasional, kongres tersebut
membubarkan diri dengan sendirinya. Komite Pusat, nan dipilih oleh Kongres
Nasional setiap lima tahun sekali, mengimplementasikan hasil keputusan Kongres
Nasional selama 5 tahun masa jabatannya. Karena anggota Komite Pusat hanya
berjumpa 2 kali dalam setahun, politburo-lah nan mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan hasil Kongres Nasional
Vietnam
memiliki sebuah lembaga yang berperan sebagai perumus Undang-Undang pemerintah
(Parlemen Unikameral). Lembaga tersebut bernama Majelis Nasional Vietnam
(National Assembly of Vietnam). Lembaga ini memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan lembaga eksekutif dan yudikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar